Pengurus cabang Nahdatul Ulama (NU) Muna, Ustadz Muhammad Ridwan, S.Ag., M.Pd angkat bicara atas tewasnya enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember lalu. Katanya, pihaknya merasa empati dengan peristiwa tersebut. “Secara sosial dan kemanusian, kami PCNU Muna prihatin atas kejadian itu,” ucapnya saat ditemui di kediamannya, Senin (21/12)
Namun, Ketua NU Bidang Syuriah ini tidak sepakat apabila ormas FPI berdemo dengan mengatasnamakan seluruh umat Islam mencari keadilan untuk mendesak penegak hukum dalam mengungkap peristiwa yang menimpah keenam orang anggota mereka tersebut. “PCNU Muna tidak sepakat apabila ormas FPI mengatasnamakan seluruh umat Islam sepakat terkait permasalahan tersebut, karena persoalan ini adalah pribadi antara salah satu ormas dengan pemerintah dan penyelesaiannya juga secara pribadi bukan atas nama seluruh umat Islam,” kata Ridwan
Terkait pengungkapan peristiwa tersebut, Ridwan meyerahkan sepenuhnya pada pihak yang berwajib yang menyelesaikan. Sebab, dia percaya, penyidik kepolisian profesional dan mampu mengungkap penyebab peristiwa yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek tersebut. “Kita tidak tau sapa yang bersalah atas kejadian ini dan serahkan semua kepada pihak yang berwajib,” cetusnya
Pada kesempatan itu pula, Ridwan mengimbau seluruh masyarakat khususnya umat muslim agar tidak mudah terprovokasi atas isu-isu yang menyesatkan dengan mengatasnamakan umat. “Kita harus bisa menahan diri dari hal-hal yang berbaur provokasi untuk menciptakan Kantibmas yang kondusif,” pungkasnya.